Calcium carbonate Indonesia dengan formula kimia CaCO3 dibentuk oleh sedimentasi terumbu karang, siput – siput yang menjadi fosil dan kerang – kerang kecil dalam waktu lebih dari jutaan tahun. Secara umum ditemukan dalam bentuk alami berupa batuan sedimen seperti kapur dan batu gamping. Selain itu juga ditemukan dalam bentuk batuan metamorf seperti marmer. Perbedaan antara kapur, batu gamping dan marmer meliputi kadar kemurnian, tingkat warna putih, ketebalan dan kehomogenan.
Batu gamping adalah batuan biogenik dan lebih padat dibandingkan kapur. Batu gamping merupakan batuan sedimen umum dengan komposisi utama mineral calcium carbonate di Indonesia, kalsit (CaCO3). Batu gamping juga mengandung dolomit atau calcium magnesium carbonate (CaMg(CO). Bagian besar dari batu gamping dibentuk melalui proses kristalisasi langsung dari air laut atau akumulasi dari cangkang - cangkang hewan laut dan kepingan cangkang dari sisa – sisa kerangka dari makhluk laut.
Marmer sebagai batuan metamorf dibentuk saat kapur atau batu gamping dikristalisasi kembali dengan kondisi suhu dan tekanan tinggi. Batu gamping dan marmer dapat dipergunakan sebagai bahan dasar atau bahan mentah untuk Ground Calcium Carbonate Indonesia.
Proses penambangan batu kapur (gamping) menghasilkan bongkahan batu – batu besar yang kemudian sebagai bahan baku terpilih harus dihancurkan melalui beberapa tahapan penghancuran. Selanjutnya material ini dikirimkan melalui proses penggilingan kemudian digiling menjadi bubuk halus. Proses ini melalui beberapa tahapan untuk menghasilkan partikel kapur lebih kecil yang membentuk bubuk, lalu dikumpulkan dan dikemas. Bentuk bubuk tersebut lalu diklasifikasikan secara spesifik atau diberikan tingkatan berdasarkan ukuran partikel dan sifat fisik serta mekanik lainnya untuk berbagai penggunaan di industri yang berbeda - beda dalam mencapai produk yang lebih konsisten dan ketersediaan kualitas yang diinginkan dalam berbagai tingkatan. CaCO3 adalah mineral utama untuk Ground Calcium Carbonate Indonesia. Tiga atribut utamanya adalah ukuran partikel, warna dan kemurnian kandungan kimia, ketiganya ini yang menentukan kualitas dan kesesuaian dari GCC untuk dipergunakan dalam setiap industri.